Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Shalawat beriring salam selalu kita panjatkan kepada Rasullullah SAW,
karena kegigihan beliau dan ridho-Nyalah kita dapat merasakan kenikmatan dunia
seperti sekarang ini.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing pada mata kuliah Pengenalan Teknologi Informasi, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi pembaca sekalian.
Kami mengucapkan
terimakasih kepada Bapak
Undang Syarifudin, SH, M.Kom, selaku dosen mata kuliah Pengenalan Teknologi Informasi
yang telah memberikan tugas untuk menambah wawasan sesuai bidang studi. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga
akhir.
Kami menyadari
bahwasanya makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran penulis harapkan dari pembaca sekalian demi terciptanya kesempurnaan
dalam penyusunan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi yang memerlukan. Terima kasih.
Bandung,
Desember 2014
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I. Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang
1.2
Tujuan
Bab II. Pembahasan
2.1 Pengertian Basis Data
2.2 Komponen Dasar Basis Data
2.3
Istilah-Istilah Basis Data
2.4
Database Management System (DBMS)
2.5
Arsitektur Basis Data
2.6 Model Basis Data
2.7 Kelebihan Basis Data
Bab III.
Penutup
3.1
Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu komputer erat hubungannya dengan
berbagai kegiatan yang kita lakukan sehari-hari, suatu alat elektronik sendiri
juga perlu atau memiliki suatu system operasi yang mampu mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan padanya agar dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam setiap kegiatan atau pekerjaan
yang kita lakukan terkadang merupakan suatu kumpulan data yang sangat banyak,
hal ini akan menjadi sulit apabila tidak system yang mengelola data-data
tersebut, sehingga dalam hal ini diperlukan suatu basis data. Basis data adalah sebuah kumpulan informasi
yang dibuat dalam suatu susunan sistematik dengan menggunakan suatu program
komputer untuk membantu dalam penyusunan maupun pengolahan dari informasi.
Pemrosesan
basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi
dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data
sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan Daya
saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada
pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu
pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan
informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis
data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan
penerbangan, proses regristasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan
tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang
pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beerta akrifitasnya termasuk
operasi penggajian pada suatu perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi
pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan,
mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling lakudijual pada bulan
ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan
basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan
judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data.
Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan
sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang
tersedia.
1.2 Tujuan
- Mengenal Pengertian Basis Data
- Mengenal Komponen Dasar Basis Data
- Mengenal Istilah-Istilah Basis Data
- Mengenal Database Management System (DBMS)
- Mengenal Arsitektur Basis Data
- Mengenal Model Basis Data
- Mengetahui Kelebihan dari Basis Data
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Basis Data
Banyak
sekali definisi tentang basis data yang diberikan oleh para pakar di bidang
ini. Basis data atau juga disebut database, terdiri dari dua penggalan kata
yaitu data dan base, yang artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang
saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi.
Ada lagi beberapa pengertian dari basis data, yakni
:
Himpunan kelompok data
(arsip) yg saling berhubungan yg diorganisasikan sedemikian rupa agar dapat digunakan kembali secara
mudah dan cepat
Kumpulan data yg saling
berhubungan yg disimpan scr bersama dgn tanpa adanya pengulangan (redundansi)
yg tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan
Kumpulan
file/tabel/arsip yg saling berhubungan yg disimpan dalam media penyimpanan
elektronis
Selain itu, untuk mengelola dan memanggil query basis data
agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat
lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database
Management System (DBMS).
Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan Basis
Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis
Data. Sistem Basis Data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan
record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan atau
merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan
sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk kepentingan
proses pengambilan keputusan.
Contoh dari sebuah basis data, misalnya :
2.2 Komponen Dasar Basis Data
Dalam
membuat basis data harus memiliki komponen dasar. Agar terciptanya basis data
maka hal yang diperhatikan adalah tersedianya:
- Data:
Representasi fakta dunia nyata yang
mewakili suatu objek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks,
gambar, bunyi atau kombinasinya.
- Hardware:
Terdiri dari semua peralatan
perangkat keras komputer yang digunakan untuk mengelola sistem basis data
berupa: peralatan penyimpanan (disk, drum, tape), peralatan input dan output,
atau peralatan komunikasi.
- Software:
Sebagai perantara antara pemakai
dengan data fisik pada basis data, dapat berupa: Database Management System
(DBMS) atau program-program aplikasi dan prosedur-prosedur.
- User (Pemakai):
Terbagi menjadi 4 klasifikasi, yaitu:
1.
System Engineer:
Tenaga ahli yang bertanggung jawab
atas pemasangan sistem basis data, dan juga mengadakan peningkatan dan
melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual.
2.
Administrator Basis Data:
Tenaga ahli yang mempunyai tugas
untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan
akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
3.
Programmer:
Membuat program aplikasi yang
diperlukan oleh pemakai akhir dengan menggunakan data yang terdapat dalam
sistem basis data.
4.
Pemakai Akhir:
Tenaga ahli yang menggunakan data
untuk mengambil keputusan yang diperlukan untuk kelangsungan usaha.
2.3 Istilah-Istilah Basis Data
Dalam penyusunan basis data ada beberapa istilah yang akan
sering digunakan. Oleh karena itu, kita sebagai obyek yang mempelajari lebih
jauh lagi tentang ilmu pengetahuan basis data sepatutnya mengenal:
a.
Enterprise:
Suatu bentuk organisasi seperti:
bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb. Data yang disimpan dalam basis
data merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional:
data keuangan, data mahasiswa, data pasien, data karyawan.
b.
Entitas:
Suatu obyek yang dapat dibedakan
dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam basis data. Contoh entitas dalam
lingkungan bank terdiri dari: nasabah, simpanan, hipotik. Contoh entitas dalam
lingkungan universitas terdiri dari : mahasiswa, mata kuliah.
Kumpulan dari entitas disebut
Himpunan Entitas. Contoh: semua nasabah, semua mahasiswa.
c. Atribut
(Elemen Data):
Karakteristik dari suatu entitas.
Contoh: entitas mahasiswa atributnya terdiri dari npm, nama, alamat, tanggal
lahir.
d. Nilai
Data (Data Value):
Isi data/informasi yang tercakup
dalam setiap elemen data. Contoh atribut nama mahasiswa dapat berisi nilai
data: Dani, Dewi, Diaz.
e. Kunci Elemen
Data (Key Data Element):
Tanda pengenal yang secara unik
mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas. Contoh entitas
mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan
kunci elemen data NPM.
f. Record
Data:
Kumpulan isi elemen data yang saling
berhubungan. Contoh: kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari
entitas mahasiswa berisikan : "4109073", "Dani", "Jl.
Jend. Sudirman No. 4 Makassar", "4 April 1983".
2.4 Database Management System
(DBMS)
Seperti yang telah dikemukakan di awal, pada bagian ini kita
akan mengulas lebih spesifik lagi mengenai Sistem Manajemen Basis Data atau
populernya disebut Database Management System atau disingkat DBMS. Yang mana
adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengelola database, mulai dari
membuat database itu sendiri sampai dengan proses-proses yang berlaku dalam
database tersebut, baik berupa entry, edit, hapus, query terhadap data, membuat
laporan dan lain sebagainya secara efektif dan efisien. Salah satu jenis DBMS
yang sangat terkenal saat ini adalah Relational DBMS (RDBMS), yang
merepresentasikan data dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan. Sebuah
tabel disusun dalam bentuk baris (record) dan kolom (field). Banyak sekali
berkembang perangkat lunak RDBMS ini, misalnya MySQL, Oracle, Sybase, dBase,
MS. SQL, Microsoft Access (MS. Access) dan lain-lain.
Ada 3 kelompok perintah yang digunakan dalam mengelola dan
mengorganisasikan data dalam RDBMS, yaitu :
a.
Data Definition Language:
Merupakan perintah-perintah yang
digunakan oleh seorang Database Administrator untuk mendefinisikan struktur
dari database, baik membuat tabel baru, menentukan struktur penyimpanan tabel,
model relasi antar tabel, validasi data, dan lain sebagainya.
b.
Data Manipulation Language (DML):
Perintah-perintah yang digunakan
untuk memanipulasi dan mengambil data pada suatu database. Manipulasi yang
dapat dilakukan terhadap data adalah:
ü Penambahan data
ü Penyisipan data
ü Penghapusan data
ü Pengubahan data
c.
Data Control Language:
Bagian ini berkenaan dengan cara
mengendalikan data, seperti siapa saja yang bisa melihat isi data, bagaimana
data bisa digunakan oleh banyak user, dan lain-lain. Lebih mengarah ke segi
sekuritas data. Misalnya dalam dunia pendidikan atau lingkungan akademis pada
umumnya, sering anda menjumpai pertanyaan-pertanyaan seperti berikut :
1. Berapa jumlah mahasiswa yang
mengambil mata kuliah Database Management?
2. Berapa mahasiswa yang aktif pada
semester ini?
3. Berapa jumlah mahasiswa yang
berjenis kelamin laki-laki dan yang berjenis kelamin perempuan?
4. Tolong cetakkan Kartu Hasil Studi
mahasiswa dengan nama Dani!
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan diatas dapat dilakukan
dengan cepat dan mudah, bila dalam pengelolaan sistem informasi akademik telah
menggunakan sistem database. Tapi akan sangat membosankan memakan waktu yang
lama jika masih dikelola secara manual. Ini merupakan contoh kecil yang
dihadapi dalam dunia akademis, tentu hal ini juga akan dihadapi dalam bidang
kerja yang lain dengan format dan model yang lain pula. Jika kita bandingkan
pengelolaan data dengan menggunakan database dan dengan cara manual, maka kita
akan mendapatkan suatu perbedaan yang sangat banyak antara lain:
Database Manual
- Duplikasi data dapat diminimalkan
- Integritas data tinggi
- Independensi data
- Konsistensi data tinggi
- Dapat berbagi (sharing) data
- Tingkat keamanan tinggi
- Mudahnya mendapatkan data
Contoh suatu bentuk dari Database Management System
:
2.5 Arsitektur Basis Data
Sebuah
basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya, penjelasan ini disebut skema. Arsitektur sistem basis data memberikan
kerangka kerja bagi pembangunan basis data. Menurut ANSI/SPARC, arsitektur
basis data terbagi atas tiga level yaitu
- Internal/Physical Level:
Level terendah untuk
merepresentasikan basis data, berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara
fisik (physical storage). Record disimpan dalam media penyimpanan dalam format
byte. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Internal.
- External/View Level:
Level user, berhubungan dengan
bagaimana data di representasikan dari sisi setiap user. Yang dimaksud dengan
user adalah programmer, end user atau DBA. Setiap user mempunyai ‘bahasa’ yang
sesuai dengan kebutuhannya.
Programmer menggunakan bahasa bahasa
pemrograman seperti C, COBOL, atau PL/I End User menggunakan bahasa query atau
menggunakan fasilitas yang tersedia pada program aplikasi.
Pada level eksternal ini, user dibatasi
pada kemampuan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan aplikasi
basis data. Didefinisikan sebagai sebuah Skema Eksternal.
- Conceptual/Logical Level:
Sebuah representasi seluruh muatan
informasi yang dikandung oleh basis data yang menghubungkan antara level
internal & level external. Tidak seperti level eksternal, maka pada level
conceptual, keberadaannya tidak memperhitungkan kekurangan perangkat keras
maupun perangkat lunak pembangun aplikasi basis data. Didefinisikan sebagai
sebuah Skema Konseptual.
2.6 Model
Basis Data
Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi. Fungsi dari sebuah model data untuk merepresentasikan data sehingga data tersebut mudah dipahami. Untuk menggambarkan data pada tingkat eksternal dan konseptual digunakan model data berbasis objek atau model data berbasis record.
a. Model Data Berbasis Objek menggunakan konsep entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Beberapa jenis model data berbasis objek yang umum adalah :
- Entity-Relationship
- Semantic
- Functional
- Object-Oriented
b. Model Data Berbasis Record, basis
data terdiri dari sejumlah record dalam bentuk yang tetap yang dapat dibedakan
dari bentuknya. Ada 3 macam jenis model data berbasis record yaitu :
- Model Data Relasional (Relational), merupakan model data yang paling populer saat ini. Menggunakan model berupa tabel berdimensi dua yang disebut relasi atau tabel. Memakai kunci tamu (foreign key) sebagai penghubung dengan tabel lain.
- Model Data Hierarkhi (Hierarchical), dikenal pula sebagai model pohon.
Model Data Jaringan (Network), disebut jjuga model
CODASYL. Setiap anak bisa memiliki llebih dari satu orangtua.
H. Bahasa Query Formal dan Komersial
Bahasa query yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Dan bahasa query ini adalah bahasa pada model data relasional yang terbagi menjadi 2:
a. Bahasa Query Formal : bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol matematis terdiri dari :
1. Prosedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Contoh: Aljabar Relasional, yaitu dimana query diekspresikan dengan cara menerapkan operator tertentu terhadap suatu tabel/relasi.
2. Non Prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya. Contohnya Kalkulus Relasional, dimana query menjelaskan set tuple yang diinginkan dengan cara menjelaskan predikat tuple yang diharapkan. Kalkulus Relasional ini terbagi 2:
a. Kalkulus Relasional Tupel
b. Kalkulus Relasional Domain
b. Bahasa Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly). Contoh :
H. Bahasa Query Formal dan Komersial
Bahasa query yaitu pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Dan bahasa query ini adalah bahasa pada model data relasional yang terbagi menjadi 2:
a. Bahasa Query Formal : bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan simbol-simbol matematis terdiri dari :
1. Prosedural, yaitu pemakai memberi spesifikasi data apa yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Contoh: Aljabar Relasional, yaitu dimana query diekspresikan dengan cara menerapkan operator tertentu terhadap suatu tabel/relasi.
2. Non Prosedural, yaitu pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya. Contohnya Kalkulus Relasional, dimana query menjelaskan set tuple yang diinginkan dengan cara menjelaskan predikat tuple yang diharapkan. Kalkulus Relasional ini terbagi 2:
a. Kalkulus Relasional Tupel
b. Kalkulus Relasional Domain
b. Bahasa Query Komersial: bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly). Contoh :
- QUEL: berbasis pada bahasa kalkulus relasional
- QBE: berbasis pada bahasa kalkulus relasional
SQL : berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan
aljabar relasional
I. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) stuktur database sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat dibutuhkan model data seperti apa yang diinginkan, dan hal itu sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil langkah-langkah dalam perancangan basis data, yaitu:
a. Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya: untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan data yang dibutuhkan oleh user dalam sebuah organisasi. Penjabarannya adalah:
1. Mendefinisikan Kebutuhan Data
I. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah proses pembuatan (develop) stuktur database sesuai dengan data yang dibutuhkan oleh user. Dalam perancangan basis data tentu sangat dibutuhkan model data seperti apa yang diinginkan, dan hal itu sudah dibahas pada bagian sebelumnya. Selanjutnya mengambil langkah-langkah dalam perancangan basis data, yaitu:
a. Mendefinisikan kebutuhan (Requirements definition) tujuannya: untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan data yang dibutuhkan oleh user dalam sebuah organisasi. Penjabarannya adalah:
1. Mendefinisikan Kebutuhan Data
- Pengumpulan Informasi
- Domain Constraint
- Refrensial Integrity
- Other Business Rules
2. Menentukan Ruang Lingkup
- Pemilihan Metodologi
- Mengidentifikasi User Views
- Model Data Struktur
- Model Database Contraint
a. Rancangan konseptual (Conceptual
design) tujuannya: untuk membuat sebuah model data konseptual (atau arsitektur
iinformasi) yang akan mendukung perbedaan kebutuhan iinformasi dari beberapa
user dalam sebuah organisasi.
b. Rancangan implementasi (Implementation design) tujuannya: untuk memetakan model data logis (logical data model) ke dalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ER-D ke Relasi.
c. Rancangan fisik (Physical design). Pada tahap terakhir ini, logical database structured (normalized relation, trees, network dll) dipetakan menjadi physical storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya seperti:
b. Rancangan implementasi (Implementation design) tujuannya: untuk memetakan model data logis (logical data model) ke dalam sebuah skema yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ER-D ke Relasi.
c. Rancangan fisik (Physical design). Pada tahap terakhir ini, logical database structured (normalized relation, trees, network dll) dipetakan menjadi physical storage structure seperti file dan tabel. Rancangannya seperti:
- Model detail oleh Database Specialists
- Diagram Entity-Relationship
- Normalisasi
- Spesifikasi hardware/ software
Langkah perbaikan (Stepwise refinement). Keseluruhan
proses perancangan pada perancangan database harus dipandang sebagai satu
langkah perbaikan, di mana perancangan pada setiap tahapan diperbaiki secara
progresif melalui perulangan (iteration). Langkah perbaikan harus dilakukan
pada bagian akhir setiap tahapan sebelum melangkah ke tahapan berikutnya.
2.7 Kelebihan dari Basis Data
Adapun kelebihan dari basis data secara
elektronik, yaitu :
Kecepatan dan
Kemudahan (Speed)
Memungkinkan
penyimpanan/perubahan/manipulasi data lebih cepat
Efisiensi Ruang
Penyimpanan (Space)
Data dikodekan secara elektronik dan disimpan dalam
sebuah media. Misalnya:
1
char = 1 byte
→
HDD 10 GB = ± 10 milyar char
→ 1
hal = 1000 char
Jadi,
HDD 10 GB = 10 juta halaman
Keakuratan (Accuracy)
Dengan
sistem pengkodean, relasi antar data, dan dimungkinkannya penerapan aturan tipe
data, domain data, keunikan data, dsb, maka dimungkinkan untuk menjaga
keakuratan data dalam database
Ketersediaan
(Availability)
Dimungkinkannya
integrasi semua basisdata yang ada (meskipun basisdata tersebar secara
geografis), sehingga ketersediaan data dalam sebuah sistem akan lebih terjamin
Kelengkapan (Completeness)
Dimungkinkannya
penambahan jenis data baru dalam database yg telah ada
Keamanan (security)
Dimungkinkannya
penerapan sistem keamanan dalam penggunaan basisdata, misalnya nama user,
password dan pin untuk membatasi kewenangan akses data
Kebersamaan Pemakai
(shareability)
Dimungkinkan
pemakaian secara bersama dalam satu waktu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Basis
data atau juga disebut database artinya berbasiskan pada data, tetapi secara
konseptual, database diartikan sebuah koleksi atau kumpulan data-data yang
saling berhubungan (relation), disusun menurut aturan tertentu secara logis,
sehingga menghasilkan informasi. Untuk mengelola dan memanggil query basis data
agar dapat disajikan dalam berbagai bentuk yang diinginkan dibutuhkan perangkat
lunak yang disebut Sistem Manajemen Basis Data atau juga disebut Database
Management System (DBMS). Penggabungan Database Management System (DBMS) dengan
Basis Data akan membentuk satu kesatuan yang disebut Sistem Basis Data.
Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data.
Komponen dasar dalam pembuatan basis data dengan adanya data, hardware, software, dan user. Istilah-istilah dalam basis data juga seyogyanya kita tahu, yaitu: enterprise, entitas, atribut, nilai data, kunci elemen data, record data.
Menurut
ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu:
Internal/Physical Level, External/View Level, Conceptual/Logical Level. Tujuan
utama dari arsitektur 3 level tersebut adalah untuk menyediakan data
independence yang terbagi 2: Logical Data Independence (kebebasan data secara logika)
dan Physical Data Independence (kebebasan data secara fisik).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar